anaksemang.com

selamat datang di blog ini
mungkin bisa menambah pengetahuian anda

Sabtu, 14 November 2009

Seliting

Seliting

Eetttt...
Bahaya jika lupa mentupnya
Tetapi lebih berbahaya
Jika itu tetap terbuka
Jangan kau perlihatkan Anumu
semua orang sudah tau,
Tarik sedikit selitingmu
Jika terjepit
Kau akan mengerti
Bagaimana sakitnya
Anumu

LIhat...
Mukamu mulai merona
Selitingmu tidak mampu menutup rapat
Terlalu sering kau gunakan
Saat lari terbirit birit


Hahaha..
Kuapu tak bisa berkata kata

Ms. Wahyudi

Orang orang Aneh

Orang orang Aneh

Dekranasda,
Koridor koridor kosong
Menjadi saksi keluguan ku
Cekakak cekikik,
Hentak menghentak,
entah apa yang mereka gunjingkan

Senja di Ampera
Membuka jalan pertemuan
Secuil nostalgia
Menghiasi senyum
semringah mereka,
Dua puluh tahun lebih
Kenangan pernobatan bermula
Di pelataran Monpera....
Di pelataran Monpera....
Di pelataran Monpera....
Begitu kata mereka

Seorang ibu tua
Asik membuka lembaran lembaran
Sambil berteria,
Berguling guling di atas panggung kecil
Beberapa kelompok
Mengusung anak anak
Bermain peran,
Bercampur baur terbawa suasana
Ada Gaung, Tujuh Kosing Tujuh,
Kumbara, Kekopak, Leksi,Aladin
Dan masih banyak lagi
Semua berawal
Yang menjadikan
Akhir dari sebuah karakter karakter
Pujangga ulung

Jiwa jiwa Ternganga

Jiwa jiwa Ternganag

Kau bicara indentitas
Banyak pemerkosaan karya di sana
Kau berkata idealisme
Sedikit sekali yang menarik lidah ke belakang
JKetika semua bicara
Lebih silit mencari objek kebenaran

Ketika symbol symbol keserhanaan di prioritaskan
Para napi jalanan masih mendengkur
Tersengat matahari
Maling maling bertopeng simetris
Bebas berkeliaran tanpa dosa
Kelompok pekerja lugu
Asik menanti barisan
Jilatan dari mafia mafia busuk

Penjahat perang berselumut serigala
Memakai jubah ungu kemunafikkan
Siapa pembela kaum ternganga?

Semua menutup mata dan telinga

Ms. Wahyudi